
Abstrak: Lima Cara untuk Membantu Pendamping Menghadapi Keluarga atau Orang
Terdekat dengan Kecanduan Narkoba. Selama proses pemulihan, Pecandu
membutuhkan dukungan dari keluarga atau orang terdekat sebagai Pendamping. Tidak
sedikit Pendamping yang mengalami tekanan atau stres dalam menghadapi keluarga
atau orang terdekat dengan kecanduan. Oleh karena itu, penting bagi Pendamping untuk
tetap menjaga kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Terdapat beberapa hal yang
dapat membantu Pendamping dalam menghadapi Pecandu narkoba sehingga
Pendamping maupun Pecandu dapat menjalani proses pemulihan secara optimal.
Kata Kunci : Pendamping, Pecandu Narkoba, Rehabilitasi, Psikologi
Oleh : Septia Dwi Safrani, M.Psi (Psikolog Klinis Ahli Pertama BNNP Sumbar)
Adiksi atau kecanduan merupakan penyakit otak kronis dan kambuhan yang ditandai dengan perilaku mencari dan menggunakan zat yang kompulsif, meskipun memiliki konsekuensi yang merugikan (NIDA). Biasanya, seseorang dengan kecanduan penggunaan suatu zat akan memperlihatkan efek berupa dorongan yang kuat untuk mengulangi kegiatan tersebut. Oleh karena itu selama proses pemulihan, Pecandu membutuhkan dampingan dari keluarga atau orang terdekat sebagai Pendamping. Saat mendukung keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduan, sangat penting bagi Pendamping untuk tetap menjaga kesehatan, baik fisik maupun psikologis.
Penulis melakukan wawancara singkat pada dua orang petugas di Klinik Pratama BNNP Sumbar, sebagai salah satu representatif layanan rehabilitasi narkoba, mengenai kesulitan yang dihadapi oleh pasien Pecandu narkoba. Salah satu penyebabnya adalah hubungan dan dukungan dari keluarga atau orang terdekat. Penulis juga mencoba mendapatkan informasi dari keluarga atau orang terdekat beberapa pasien yang menjalani proses rehabilitasi mengenai hambatan yang dihadapi dengan keluarga atau orang terdekat yang kecanduan narkoba. Sebagian besar dari keluarga menyatakan bahwa mereka memiliki tekanan atau mengalami stres selama menghadapi keluarga atau orang terdekat yang kecanduan narkoba.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba untuk merangkum informasi yang didapatkan dari wawancara singkat dan membahasnya dengan teori mengenai psikologi keluarga. Psikologi keluarga dikenal sebagai bentuk intervensi psikologi dengan target keluarga. Pada dasarnya, keluarga merupakan sebuah sistem yang sangat kuat dan selalu berperan dalam setiap tumbuh kembang individu. Hal ini dapat mengendalikan pembentukan individu dan karakteristiknya atau kepribadiannya. Dalam tulisan ini, keluarga atau orang terdekat dapat dikatakan sebaga Pendamping bagi pasien Pecandu narkoba.
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa mengenai kasus yang terjadi dan teori yang ada, didapatkan beberapa tindakan penyeimbang yang dapat dilakukan oleh seorang Pendamping. Beberapa cara ini dapat dilakukan saat mendukung kepulihan dari keluarga atau orang dekat tanpa melupakan apa yang dibutuhkan bagi kesejahteraan dan kesehatan Pendamping itu sendiri.
1. Menetapkan batasan/aturan
Penting untuk menetapkan batasan dalam hubungan antara Pendamping dan Pecandu, terutama ketika keluarga atau orang terdekat sedang mengalami kecanduan atau dalam proses pemulihan. Batasan dapat berupa harapan atau aturan yang dimiliki kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak dapat mengetahui perilaku yang dapat diterima atau tidak selama proses pemulihan. Adanya batasan ini dapat mengurangi tekanan yang akan dimiliki seorang Pendamping dalam menghadapi keluarga yang mengalami kecanduan.
Pendamping dan Pecandu dapat saling terbuka mengenai hubungan dan proses yang akan dijalani selama pemulihan. Tidak sedikit kasus terjadi selama proses pemulihan membuat hubungan antara para Pendamping dan Pecandu semakin buruk. Di Klinik Pratama BNNP Sumbar, terdapat beberapa kasus yang mana tanpa adanya batasan masing-masing pihak akhirnya membuat proses pemulihan menjadi terhambat atau bahkan tidak selesai dilaksanakan. Hal ini biasanya terjadi pada kasus yang Pendamping baru mengetahui bahwa keluarga atau orang terdekat merupakan seorang Pecandu narkoba. Untuk mengurangi hal tersebut, diharapkan di awal proses pemulihan untuk membuat aturan sehingga masing-masing pihak bisa saling memahami.
Selain itu, Pendamping juga akan lebih bahagia karena adanya saling toleransi yang dimiliki. peeru diingat bahwa dalam menetapkan batasan penting untuk didiskusikan oleh kedua belah pihak. Misalnya aturan untuk; tidak menggunakan narkoba dirumah, tidak membawa teman pengguna kerumah, tidak diperbolehkan untuk meminjam uang tanpa alasan jelas, dll.
2. Edukasi untuk diri sendiri
Langkah awal yang juga penting dilakukan oleh Pendamping tentunya adalah memahami mengenai penggunaan narkoba, baik itu jenis narkoba, efek penggunaa dan akibat yang didapatkan. Edukasi dapat berupa mandiri dengan mencari informasi di media elektronik atau buku. Selain itu, edukasi juga bisa didapatkan langsung dari pihak yang berkecimpung di bidang tersebut misalnya rumah sakit, puskesmas, Badan Narkotika Nasional, atau bidang kesehatan lainnya. Dengan perkembangan eletronik yang semakin canggih tentunya informasi yang didapatkan juga tidak akan sulit. Namun perlu diingat bahwa informasi yang didapatkan memang dari pihak yang terpercaya atau bukan HOAX.
Edukasi ini diharapkan nantinya dapat membantu dalam mengambil setiap tindakan ketika menghadapi keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduan. Selain itu, juga dapat mengarahkan mereka dalam mendapatkan perawatan yang tepat untuk kepulihan.
3. Mendapatkan bantuan dari pihak lain
Adanya stigma dan rasa malu yang dirasakan bersamaan pada keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduan membuat mereka menjadi semakin tertutup. Tidak jarang ditemui bahwa Pecandu akan semakin tertutup baik pada keluarga maupun lingkungan sosial mengenai dirinya sendiri. hal ini tidak dipungkiri karena adanya faktor dari penggunaan narkoba dan efek yang ditimbulkan.
Perlu bagi Pendamping untuk mencari bantuan dan saran dari pihak lain yang juga mengalami pengalaman yang sama misalnya keluarga jauh atau teman terdekat. Selain itu, Pendamping juga bisa mendapatkan arahan dari pihak yang profesional di bidang penanganan narkoba misalnya tenaga kesehatan dari rumah sakit atau puskesmas, petugas rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, petugas layanan rehabilitasi sosial, dll. Beberapa kasus yang terjadi di Klinik Pratama BNNP Sumbar, sesi konseling juga dilakukan pada Pendamping dalam menghadapi keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduan narkoba secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban secara psikologis yang dirasakan oleh Pendamping selama proses pemulihan yang dihadapi oleh keluarga atau orang terdekatnya.
4. Bersabar
Harapan merupakan hal yang penting dimiliki oleh Pendamping namun tetap bersiap akan adanya kemungkinan Relapse atau Kambuh. Kambuh atau Relapse merupakan terjadinya kembali pola lama penyalahguna (adiksi) dimana pemakaian narkoba berlangsung kembali secara rutin. Ada Pecandu yang sudah dapat pulih dalam waktu jangka pendek dan ada pula yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Bahkan, beberapa kasus di Klinik Pratama BNNP Sumbar ada yang sudah 2-3 kali mengikuti proses rehabilitasi karena relapse atau kambuh. Dalam hal ini, peran keluarga sangat dibutuhkan dan motivasi tidak hanya diberikan pada pasien namun juga Pendamping berupa keluarga atau orang terdekat dalam menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu, kepada Pendamping diharapkan untuk tetap mempertahankan harapan dalam situasi apapun karena pada dasarnya pemulihan dari Pecandu narkoba dikenal sebagai prognosis yang baik. Artinya, jika proses pemulihan sungguh-sungguh untuk dilakukan maka biasanya akan berhasil dengan optimal.
5. Waspada
Terkadang seberapa pun usaha yang telah dilakukan oleh seorang Pendamping dalam mendukung kepulihan dari keluarga atau orang terdekat, tingkat penggunaan narkoba mereka sudah pada tahapan yang dapat merugikan dirinya, Pendamping atau lingkungan disekitarnya. Hal ini berupa perilaku irrasional yang sudah dilakukan oleh Pecandu narkoba seperti mengancam tindakan kekerasan pada diri sendiri atau orang lain.
Pada situasi ini, penting bagi Pendamping untuk waspada dan dapat mencari bantuan baik secara hukum maupun medis dalam penanganan keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduang tersebut misalnya bantuan dari polisi, tenaga kesehatan rumah sakit atau puskesmas, dan Badan Narkotika Nasional.
KESIMPULAN
Memperhatikan kesejahteraan dari Pendamping juga merupakan aspek penting untuk mendukung agar proses pemulihan narkoba. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu Pendamping dalam menghadapi keluarga atau orang terdekat yang mengalami kecanduan yaitu; menetapkan batasan, edukasi diri, mendapatkan bantuan lain, sabar, dan waspada. Harapannya dengan dapat diaplikasikan cara ini oleh Pendamping maka proses Pendampingan dan pemulihan dapat berjalan dengan optimal.
DAFTAR RUJUKAN
Noveria, Parulian Sandy, dkk. 2018. Modul : Asesmen dan Rencana Terapi Gangguan Penggunaan Narkotika. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Fauzi, Mahfudh. 2018. Diktat Mata Kuliah Psikologi Keluarga.Tangerang : PSP Nusantara Press
Kelly, John. F. 2018. 8 Ways to Help When Loving Someone With An Addiction.
www.psychologytoday.com/us/blog/addiction-recovery-101/201802/8-ways-help-whenloving- someone-addiction (diakses tanggal 17 Mei 2020)