
Pelindo II Cabang Teluk Bayur melaksanakan penandatanganan kesepakatan kerja sama (PKS) dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat (Sumbar) dalam rangka memastikan Teluk Bayur bebas narkoba. GM Pelindo II Armen Amir mengatakan, sebanyak 296 orang karyawan organik dan non organik melakukan tes urine untuk mencek apakah ada diantara mereka yang menggunakan narkoba.
Dijelaskannya, ada empat poin yang ditekankan dalam kegiatan tersebut yakni memastikan semua pegawai dan karyawan organik dan non organik bebas dari Narkoba. Mamastikan tempat yang ada di pelabuhan Teluk Bayur tidak digunakan sebagai tempat penyalahgunaan narkoba.
Memastikan manajemen pelabuhan Teluk Bayur Bangkit terlibat dalam pemberantasan narkoba. Terakhir, mamastikan masyarakat di sekitar pelabuhan Teluk Bayur bebas narkoba. “Saya ingin Teluk Bayur Bangkit ini bersih dari semua bentuk narkoba. Kemudian kepala BNN Sumbar ini adalah sahabat saya, kami ingin mengabadikan secara bersama dengan cara tes urin ini,” jelasnya, Senin, 10 Desember 2018.
Jika dari hasil tes urine tersebut ada yang positif menggunakan narkoba maka akan diberikan tindakan sesuai dengan aturan di Pelindo II. Namun, akan dipastikan dulu apakah mereka hanya sekedar pemakai atau sampai kepada pengedar. “Sanksi mulai dari ringan, sedang hingga berat berupa pemberhentian dari Pelindo terhadap karyawan yang bersangkutan,” tegas Armen.
Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat Brigjen Pol Khasril Arifin Chaniago mengatakan, BNN merupakan lembaga yang komplit dalam penanganan narkotika, mulai dari pencegahan, pembertasan dan rehabilitasi. “Sebelumnya ada MoU antara BNN Pusat dengan Pelindo II, kemudian ditingkat daerah kami tindaklanjuti dengan penandatanganan kerja sama bersama Pelindo II Cabang Teluk Bayur,” jelasnya.
Disampaikannya, Indonesia sudah darurat narkotika bahkan sudah masuk ke Nagari, untuk itu semua instansi pemerintah perlu dilakukan tes urine. Khusus daerah Sumbar merupakan jalur merah pergerakan barang haram tersebut seperti ganja masuk dari Aceh, kemudian jenis lainnya ada yang masuk dari Medan, Bengkulu dan Jambi. “Jalur laut seperti pelabuhan masih belum begitu banyak, paling ketangkapnya di Bakauheni Lampung. Walaupun demikian tes urine di Teluk Bayur tetap dilaksanakan,” ujarnya
sumber : klikpositif (Joni Abdul Kasir)